Senin, 29 Oktober 2012

2 minggu




berfikir tentang beberapa hal..
dirinya.. keluarganya.. kita..
berawal dari ketidak-tegasan masing-masing
aku dia, seakan tidak ingin lepas, menggenggam walaupun melihat kearah lain
mencoba, tapi tetap kembali, setidaknya itu bagiku
dan bagaimana hati juga otak ini bekerja untuk memutuskan suatu hal
kembali lagi kemasa lalu
kami, berjalan diatas lingkaran, hanya berputar mengikuti relung waktu
beriring digiring seiring
tetap bermain aman dengan mengatas-namakan rasa sayang
ya, cara ampuh (mungkin)

dan aku, secara logika ingin meninggalkannya, tapi tidak untuk hati
dia tau dia lelah, dia hanya terus berusaha, memiliki keyakinan disuatu hari nanti
begitu kuat, walaupun logika berkata tidak
hubungan ini tidak kreatif, berwarna kelabu
jangan tanyakan bagaimana memperbaikinya


Moza


Seperti biasa, Moza terdiam dipinggir jendela kamarnya, hanya merenung. Berfikir..

“Keinginan..”

Moza memutuskan mengambil diarynya, apapun dia tulis disana, tentang hatinya, tentang perasaannya.

Mungkin ngga bisa lagi untuk saling memiliki walaupun harapan selalu ada, asal yakin. Labil banget, kenapa keinginan ini timbul? Kenapa ngga disatu keinginan aja? Kenapa aku susah untuk ngambil keputusan dan ngga goyah dinantinya?

Aku ngga kepengen hubungan kaya gini karena yang aku mau dari putus adalah bertemen baik. Ngga gampang emang, pasti butuh proses, tapi apa salahnya? Aku emang punya temen yang bener-bener deket, yang selalu ada, tapi yang aku pengen kaya gitu, kamu orangnya.

Ada keinginan punya hubungan seperti yang lain. Putus, tapi tetep ada ketawanya. Masih selalu ada. Aku mau kita kaya dulu, komunikasi tetap lancar . Apa aku egois minta kamu kaya gini?

“Aku cuma pengen tetep deket”, kata Moza dalam hati.

Aku emang ngerasa kehilangan, ngerasa jadi sepi, apalagi ditambah ucapan mama, kesindir kali. Menjatuhkan diri banget ngga sih, yang ngga pernah aku lakuin malah aku lakuin? Bilang kangen sama mantan, jarang komunikasi pula. Ngga pernah banget aku begini. Jadi inget omongan mama tadi..

“apa enaknya ulang tahun nanti tanpa pacar?”

Ma, ini ngena loh.. kan masih ada mama sama papa, masih ada Andina sama oma juga, ada sahabat-sahabat Moza, ada temen-temen Moza. Lagian ulang tahun Moza jungga masih lama kan :)

Toh tanpa pacar, Moza ngga bener-bener sendirian ko, walaupun emang bakal beda sih ma..

“Perhatiannya yang beda..”

Setelah itu, dia memutuskan untuk tidur, melanjutkan apa yang diimpikan, apapun yang diinginkan.

Kamis, 18 Oktober 2012

cerita


Moza berjalan di keramaian, melihat-lihat disekelilingnya..
"Baru semalem.. kamu bilang tambah sayang, kamu bilang pengen dipertahanin, sampe masa depan kalo bisa,  dimalem ini, kamu bilang yang lain", kata Moza dalam hati.

Dia terus melangkah, tanpa menghiraukan orang-orang yang berjalan. "Kita dapet kabar, soal nilai, nilai kamu jelek
hem.. tadinya aku cuma bisa bilang sabar, sampe aku temuin satu kalimat yang mungkin bisa ngehibr kamu, tapi aku keduluan sms kamu", Moza melanjutkan kalimatnya dengan suara pelan.

U : “Dari dulu kamu emang ngga pernah bisa hibur aku kan?”
M : “Aku minta maaf, aku bukan tipikal yg bisa ngehibur.. aku cuma ngelakuin apa yg bisa aku lakuin“
U : “Kita emang ga cocok, mulai sekarang jalanin masing-masing”

Pembicaraannya mereka hanya dia ingat dikepala, tanpa dia luapkan, entah itu sekedar sharing dengan sahabatnya atau menuangkannya didiary.

"Yauda.. sia-sia mungkin" pikirnya.

Moza terus bergumam, sendiri berjalan tanpa memperdulikan siapapun yang melewatinya. "Aku telfon kamu, di-reject, aku sms buat diangkat telfonnya, dari suara kamu.. hem.. kamu matiin telfonnya, ngga lama aku telfon lagi dan kamu bilang, kalo mau ngomong, nanti aja" kata Moza mencoba mengingat kata-katanya tadi.

"Apa keputusan kamu ini karna emosi? Apa kata2 kamu yang semalem cuma sebuah omongan kosong? Apa semalem aku seneng sendirian karna kamu bilang kalo kamu tambah sayang?"

Dia memutuskan untuk duduk dibangku taman, hanya untuk mencoba menganalisa. "Pas aku tanya soal ini, aku ga tau apa jawaban kamu. Lupakah tentang semalem? Lupakah apa yang udah dilakuin 2 hari terakhir ini?"

"Aku masih berharap ini hanya sebuah emosi..", pintanya ketika Moza bergegas pergi.

Rabu, 17 Oktober 2012

Oregano

Pulang ngampus laper tapi bingung mau kemana, coba deh salah satu tempat makan di daerah Bekasi, Oregano, tepatnya tempat makan yang berlokasi di Rawa Lumbu. Makanan disini lumayan enak. Menunya beragam, ngga cuma menyediakan beberapa macam makanan Indonesia, tapi juga makanan kaya chicken katsu, teriyaki, yakiniku dll. Selain itu, ada juga menu western seperti sapi lada hitam, fish black paper, cream sup dll. Minumannya juga bermacam-macam, ada banana split, jus, pop ice dsb.




Harganya yang terjangkau cocok untuk kantong anak sekolah maupun mahasiswa, yaitu sekitar Rp 6000 sampai Rp 20.000-an. Murah kan, jadi ngga perlu mikir banyak buat sekedar makan :D. Sayangnya ruangannya kecil, kadang ngga difasilitasi pendingin yang memadai. Oh ya, Oregano buka dari jam 11 siang sampai jam 8 malem.